Recent Post

Selasa, 08 Juli 2014

jomblo enggak butuh have fun, tapi happiness



jomblo enggak butuh have fun, tapi happiness!

Siapa yang bilang kalau musuh terbesar jomblo itu adalah sabtu malam alias malam minggu? Itu salah besar. Walaupun enggak enak banget ngeliatin pasangan lain pada mesra-mesraan dijalan, dimall, ditaman, bioskop dan dimana-mana pada saat ini. Yang punya pacar jauh lagi nelfon, chatting atau skype sambil sayang-sayangan. Bukan hal itu yang paling mengganggu jomblo.
Jomblo itu suatu masalah yang sangat kompleks. Meliputi kebutuhan, status dan harga diri. Sudah kodratnya manusia untuk saling berpasang-pasangan dan nggak bisa hidup sendirian, itu yang disebut kebutuhan. Mempunyai pasangan yang tetap dapat menaikkan nilai seseorang dimata masyarakat, artinya ia bertanggung jawab dan memiliki kehidupan yang lebih mempunyai tujuan. Dan dengan mempunyai pasangan, seseorang akan lebih menghargai dirinya sendiri dengan menjaga tingkah dan perilakunya dimasyarakat karena tindakannya merupakan cerminan dari pasangannya juga. Oleh sebab berpasangan (menikah) bukan hal yang gampang dan begitu saja dapat dilakukan oleh semua orang.
Saya selalu percaya, setiap jiwa memiliki pasangannya yang sepadan. Yang baik akan mendapatkan yang baik, yang buruk juga akan mendapatkan yang sama dengan dirinya. Kami para jomblo ini sedang mengharapkan yang terbaik buat diri kami. Bukan yang tidak baik. Mengapa? Karena kami ingin menggapai cinta Allah melalui pasangan kami. Kami bukan ingin mendapatkan kesenangan sesaat, yang paling penting adalah kebahagiaan. Kalau sebuah hubungan hanya untuk mendapatkan have fun saja, lebih baik sendiri menunggu yang bisa menjanjikan happiness bagi kami.
Beda loh antara have fun dan happiness. Have fun artinya bersenang-senang sedangkan happiness adalah kebahagiaan. Hubungan yang hanya mencari have fun tidak akan abadi. Hanya pada saat senang saja akan terasa indahnya, sedangkan pada saat sulit mungkin tidak akan sanggup bersama lagi. Hubungan yang mencari kebahagiaan akan lebih awet, karena bahkan ketika keadaan lebih rumit kita masih bisa berbahagia karena masih saling memiliki satu sama lain.
Aku dibesarkan oleh kedua orang tua yang saling mencintai. Aku bahkan melihat papa dan mamaku berada dalam situasi yang sangat sulit dalam pernikahan mereka namun mereka tetap tergila-gila satu dengan yang lainnya. Aku juga melihat kakek dan nenekku dari papa yang juga selalu dalam lingkupan cinta. Kakek dan nenekku yang suka berantem, namun bila pasangannya sakit yang lainnya akan ikut sakit. Dan saat nenek aku wafat, kakek aku yakin umurnya tidak akan panjang. Selama dua tahun dihabiskannya mengunjungi makam istrinya dipagi hari. Dan belajar agama (kakekku mualaf demi bisa menikahi nenekku yang paling cantik diantara kakak-kakaknya). Lalu ia menyusul dan dikuburkan tepat disamping cintanya.
Jadi dengan kata lain, aku adalah produk yang percaya kalau cinta sejati itu beneran ada. Dan kesetiaan itu bukan cuma omong kosong belaka. Itu dibuktikan dengan kakekku yang yakin bakal menyusul istrinya. Dan mamaku yang tidak menikah lagi setelah 7tahun lebih ditinggal papa. Aku yakin biarpun sekarang dijaman yang berbeda dengan mereka, tapi nilai-nilai seperti ini tetap harus dipegang walau keadaan berubah.
Kawan-kawan yang saat ini belum menemukan tambatan hatinya. Kita juga suatu saat akan sama seperti yang lain, memiliki pasangan dan menikah. Jangan berputus asa. Mari kita perbaiki diri kita, menyambut hari itu tiba. Agar kita mendapatkan yang terbaik yang pantas kita dapatkan. Dan percayalah diluar sana, disaat ini mungkin rusuk dan pemiliknya sedang memikirkan hal yang sama tentang cinta dan kesetiaan. Kalian hanya belum waktunya bertemu saja. Jadi bersabarlah cinta. Dan berdoa juga. Semoga Allah segera menyatukan kalian.
Dari bencong gagal yang 11-12 sama megan fox!


Email Newsletter



Smiley :)
:D
:)
:[
;)
:D
:O
(6)
(A)
:'(
:|
:o)
8)
(K)
(M)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut