5 Atlit Cacat Paling Mengagumkan di Ajang Paralimpik 2012
Bagi
sebagian orang cacat fisik dianggap kutukan, namun bagi mereka cacat
fisik bukanlah halangan. Mereka adalah gambaran manusia super yang
dengan kekuatan hati dan keinginannya mampu melampaui apa yang mungkin
orang normal tidak mampu.
Hari Rabu yang lalu, pesta olahraga Paralimpik 2012 telah resmi dibuka. Dan sama seperti halnya Olimpiade, Paralimpik juga mampu melahirkan para bintang yang berasal dari mereka yang difabel (orang yang memiliki cacat fisik). Bintang yang mampu membuat mereka terlihat seperti manusia super dan memberikan inspirasi tentang bagaimana ketidakmampuan fisik mampu diatasi untuk memberikan yang terbaik dalam cabang olahraga yang ditekuninya masing-masing.
Mulai dari seorang perenang tanpa tangan yang mampu meluncur di kolam dengan cepatnya, hingga pemanah yang mampu membidik sasarannya hanya dengan menggunakan kaki dan lehernya, berikut ini adalah lima atlit difabel yang mampu membuat penonton terpesona dengan segala keterbatasannya.
Matt Stutzman, Raja Pemanah
Hari Rabu yang lalu, pesta olahraga Paralimpik 2012 telah resmi dibuka. Dan sama seperti halnya Olimpiade, Paralimpik juga mampu melahirkan para bintang yang berasal dari mereka yang difabel (orang yang memiliki cacat fisik). Bintang yang mampu membuat mereka terlihat seperti manusia super dan memberikan inspirasi tentang bagaimana ketidakmampuan fisik mampu diatasi untuk memberikan yang terbaik dalam cabang olahraga yang ditekuninya masing-masing.
Mulai dari seorang perenang tanpa tangan yang mampu meluncur di kolam dengan cepatnya, hingga pemanah yang mampu membidik sasarannya hanya dengan menggunakan kaki dan lehernya, berikut ini adalah lima atlit difabel yang mampu membuat penonton terpesona dengan segala keterbatasannya.
Matt Stutzman, Raja Pemanah
Matt Stutzman mampu memanah hanya dengan menggunakan kaki, mulut dan pundaknya.
Walau dilahirkan tanpa kedua tangan, atlit asal Amerika ini tetap bersemangat untuk meraih satu emas di cabang panahan. Yang menakjubkan, pemanah berusia 29 tahun ini melakukan aksinya dengan menggunakan kaki, pundak dan mulut.
Menurut sang ibu, Matt tertarik mendalami cabang panahan setelah mampu menguasai tehnik menembak menggunakan kakinya. Bahkan sang ibu mengklaim Matt mampu menembak sebuah koin dari jarak 50 yard.
Lu Dong, Ratu Renang
Tanpa tangan, atlit tanpa tangan asal China ini berpegangan pada handuk dengan mulutnya untuk bersiap meluncur.
Tidak hanya emas di cabang 100 meter, Lu Dong juga berhasil memecahkan rekor dunia.
China memang terkenal dalam mendidik para atlitnya untuk menjadi juara, termasuk salah satunya Lu Dong. Atlit yang notabene tidak memiliki tangan ini mampu meluncur dengan cepat mengalahkan para pesaingnya untuk meraih medali dan memecahkan catatan rekor dunia dalam cabang 100 meter putri.
Dengan bertumpu pada kekuatan kedua kakinya, perenang berusia 20 tahun ini mencatatkan waktu tercepat yakni 1,24 detik, untuk kemudian mengalahkan rivalnya asal Inggris Nyree Kindred yang justru berenang hanya menggunakan tangannya.
Tao Zheng, Raja Renang
Tao Zeng berhasil menjuarai cabang renang gaya punggung 100 meter putra.
Tao Zheng pantas disebut raja dalam cabang renang. Atlit berusia 21 tahun ini baru saja mengamankan satu medali emas untuk negaranya dalam cabang gaya punggung putra 100 meter sekaligus mencatatkan diri dalam buku rekor dunia dengan waktu 1,13 detik.
Natalia Partyka, Dewi Tenis Meja
Atlit tenis meja yang memiliki satu tangan ini mampu menyabet medali di ajang Olimpiade dan Paralimpik.
Di usia 15 tahun, ia mampu menggondol medali perak Olimpiade Athena 2004.
Atlet tenis meja asal Polandia Natalia Partyka terlahir tangan kanan dan lengan bawah. Namun hal itu tidak membuatnya inferior. Faktanya ia menjadi salah satu dari enam atlit yang mampu berkompetisi, baik di ajang Paralimpik dan Olimpiade. Debut pertamanya di ajang Paralimpik terjadi di Sydney, di usia 11 tahun.
Di usia 15, Natalia menggondol medali emas di cabang tenis meja tunggal putri dan medali perunggu di cabang tenis meja beregu di Athena, 2004 silam. Tidak hanya itu, ia mengulang kembali prestasinya baik di Olimpiade maupun Paralimpik di Beijing 2008. Karena pencapaian inilah kemudian banyak orang yang menyebutnya sebagai seorang prodigi di cabang tenis meja.
Juan Jose Mendez, Bintang Sepeda
Jose Mendez berlomba di ajang time trial 1 km dengan sepeda khusus.
Atlit balap sepeda asal Spanyol Juan Jose Mendez baru saja berlomba di cabang time trial individual C1-2-3 1 km. Meski hanya finish di posisi 24, para penonton yang hadir tetap memberikan tepuk tangan meriah karena. Pasalnya sang atlit mengayuh pedal sepedanya hanya dengan menggunakan satu kaki dan satu tangan.
Sepeda yang digunakan oleh atlit berusia 58 tahun ini dibuat khusus sehingga dapat menempatkan kaki kirinya sebagai sadel dan menyeimbangkan tubuhnya. Tidak hanya sepeda, atlit yang memiliki nama panggilan Juanjo ini juga lihai dalam cabang renang.
click to the video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar