PREDIKAT
Kampus Paling Unggul masih bertengger di tangan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM). Kopertis VII Jawa Timur kembali menyerahkan
piala Anugerah Kampus Unggulan (AKU) untuk yang ketujuh kalinya kepada
UMM, Senin (23/6), di Surabaya. Sejak 2008, UMM belum terkalahkan oleh
kampus swasta lain di Jawa Timur untuk kategori universitas. Oleh karena
telah mempertahankan posisinya sebanyak tiga kali berturut-turut, untuk
kedua kalinya UMM juga dianugerahi piala AKU Kartika.
Rektor
UMM, Muhadjir Effendy, mengaku bersyukur atas prestasi ini. Dia
menganggapnya sebagai salah satu kado Milad ke-50 UMM yang diperingati
tahun ini. “Selamat kepada seluruh keluarga besar UMM atas prestasi ini,
semoga menjadi kado Milad yang memberi semangat bekerja lebih baik
lagi,” katanya.
AKU
merupakan ajang yang digelar Kopertis untuk memacu kompetisi dalam hal
kualitas kampus swasta di Jawa Timur. Tim Kopertis melakukan penilaian
berdasarkan tiga aspek, yakni tata kelola, penelitian dan pengabdian
masyarakat, dan pembinaan kemahasiswaan. Untuk ketiga aspek itu, UMM
menduduki posisi tertinggi hingga saat ini.
Rektor
mengaku semakin hari persaingan antar kampus semakin ketat. Posisi
tertinggi ini juga sempat hampir terkejar kampus lain. Namun berkat
usaha terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan dan produktivitas
akademiknya, UMM berhasil mempertahankan prestasi ini.
Dalam
hal penelitian, misalnya, UMM berhasil menaikkan kluster lembaga
penelitian berdasarkan penilaian Dirjen Dikti Kemendikbud, dari kluster
Utama ke Mandiri. UMM masuk dalam peringkat ke-13 besar kampus di
Indonesia dalam tata kelola penelitian dan produktivitas hasil riset
yang bermanfaat bagi masyarakat.
Di
sisi lain, UMM juga selalu mengirimkan dosen terbaiknya dalam kompetisi
dosen berprestasi. Terakhir, minggu lalu dua dosen Fakultas Pertanian
dan Peternakan, Dr Ir Elfi Anis Saati, MP dan Dr Ir Wahyudi, MP,
berhasil meraih preikat Dosen Berprestasi I dan II tingkat Kopertis VII.
Mereka berhak mewakili Jawa Timur untuk kompetisi tingkat nasional di
Jakarta beberapa waktu ke depan.
Prestasi
ini menyusul perolehan nilai “A” (Sangat Baik) Akreditasi Institusi
dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Di Indonesia,
tak banyak kampus negeri maupun swasta yang memperoleh predikat ini.
Nilai ini juga menjadi rujukan masyarakat memilih perguruan tinggi.
“Saat ini orang melihat sebuah kampus tak hanya diukur dari negeri atau
swasta, tetapi dari kualitasnya,” kata Pembantu Rektor I, Prof Dr
Bambang Widagdo, MM. (nas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar